Intervensi klinis tidak hanya digunakan pada bidang psikologi saja, tapi juga dalam bidang lain seperti psikoterapi, rehabilitasi psikososial, dan preventif. Dalam menentukan intervensi klinis, maka memerlukan beberapa hal, yaitu orientasi dasar intervensi, nilai penting dari penanganan pilihan, efek samping yang akan ditimbulkan dan diagnosis.
Pembahasan:
Intervensi berasal dari kata intervene yang artinya ikut campur. Secara umum intervensi adalah suatu upaya untuk merubah perilaku, pikiran dan perasaan seseorang. Intervensi klinis menurut Kendali dan Norton Ford meliputi penggunaan prinsip-prinsip psikologi untuk menolong orang mengalami masalah-masalah dan memiliki keinginan mengembangkan kehidupannya secara lebih memuaskan. Intervensi klinis tidak hanya digunakan pada bidang psikologi saja, tapi juga dalam bidang lain seperti psikoterapi, rehabilitasi psikososial, dan preventif.
Beberapa hal yang diperlukan dalam menentukan intervensi klinis adalah:
- Orientasi dasar intervensi
- Nilai penting dari penanganan pilihan
- Efek samping yang akan ditimbulkan
- Diagnosis
Tahapan secara umum yang dilakukan dalam intervensi klinis, yaitu:
1. Pertemuan awal
Melakukan identifikasi pasien, simtom, dan keluhannya.
2. Assessment
- Menggali data atau informasi sesuai tujuan dari kedatangan pasien
- Metode yang digunakan adalah observasi, interview, tes, dan dokumentasi.
3. Tujuan intervensi
- dilakukan setelah integrasi data assessment
- ditentukan bersama pasien atau pihak terkait.
4. Implementasi terapi
Implementasi terapi mirip dengan kontrak kerja atau sosialisasi program (waktu, sasaran, dan tujuan program).
5. Pelaksanaan
- menggunakan teknik-teknik intervensi tertentu
- memperhatikan skill klinis dalam melakukan intervensi.
6. Evaluasi
Dilakukan terhadap pencapaian, program, dan rencana tindak lanjut. Biasanya evaluasi berbentuk research based on cases.
Pelajari lebih lanjut:
Preventif sebagai tindakan dalam upaya pencegahan penyakit pada brainly.co.id/tugas/51049064
#BelajarBersamaBrainly
#SPJ4
[answer.2.content]